Cegah Telapak Kaki Melepuh, Jemaah Haji Diimbau Bersandal di Pelataran Masjid Nabawi

Senin, 06 Juni 2022 - 11:28 | 53.94k
Cegah Telapak Kaki Melepuh, Jemaah Haji Diimbau Bersandal di Pelataran Masjid Nabawi
Kondisi pelataran Masjid Nabawi. Jemaah disarankan tetap pakai sandal sebelum masuk ke pintu masjid. (Foto: Yatimul Ainun)

TIMES HAJI, MADINAH – Ribuan jemaah calon haji Indonesia (JCH Indonesia), kini sudah berada di Madinah. Para jemaah sudah melaksanakan shalat Arbain di Masjid Nabawi. Jemaah diimbau untuk tetap memakai sandal saat berada di pelataran Masjid Nabawi. Sandal baru dilepas saat akan pintu masuk ke dalam masjid.

"Sandal harus tetap dipakai, nanti dibuka saat depan pintu masjid Nabawi," jelas Kadaker Madinah, Amin Handoyo, Senin (6/6/2022).

Masjid Nabawi memang menjadi tujuan utama jemaah selama ada di Madinah. Jemaah berada di Madinah selama sembilan hari, sebelum akhirnya menuju Makkah. Selama di Madinah, jemaah melaksanakan shalat Arbain, 40 waktu tanpa putus.

Selain melakukan salat Arbain, jemaah juga melakukan ziarah ke makam Rasulullah dan Raudhah. Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang letaknya antara makam Nabi Muhammad dan mimbar.

Masjid-Nabawi-2.jpg

Pelataran Masjid Nabawi berlantai keramik, masih boleh dilalui sambil menggunakan sandal atau sepatu. Penggunaan alas kaki justru sangat penting bagi jemaah untuk mencegah kulit kaki melepuh akibat panasnya lantai. Apalagi cuaca di Madinah sedang memasuki musim panas di mana suhu rata-rata 43-46 derajat celsius.

Namun, ketika hendak masuk masjid, jemaah harus menyimpan sandal dalam plastik yang dibawanya. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jemaah saat shalat. Atau jika ingin lebih aman, sandal bisa dimasukkan atau diikatkan di tas yang dibawa jemaah.

"Sandal harus dibuka di depan pintu masuk masjid Nabawi. Lalu selesai shalat, begitu keluar Masjid bisa dipakai lagi," kata Amin Handoyo.

Tak jarang memang, selama di Masjid Nabawi, jemaah sering lupa dimana meletakkan sandalnya, jika tidak ditaruh di tas yang dibawanya. Antisipasinya adalah jemaah bisa menyiapkan plastik tempat sandal dan ditaruh di tas. Jika sandal ditaruh di tempat sandal di Masjid Nabawi, harus diingat nomor pintu awal masuk Masjid. 

Masjid-Nabawi-3.jpg

Sementar itu, secara terpisah, Siti Isnaini, salah satu petugas PPIH yang bertugas di posko utama Masjid Nabawi mengatakan, persoalan kaki melepuh dan sandal hilang memang paling sering dikeluhkan jemaah saat beraktivitas di Masjid Nabawi.

Dia menyontohkan, jemaah sering mengeluhkan sandal hilang. Sehingga saat kembali ke hotel tanpa alas kaki atau hanya menggunakan kaos kaki. Padahal, katanya, kondisi itu sangatlah berbahaya. Apalagi, beberapa kali musim haji bertepatan dengan musim panas.

Jemaah kadang lupa taruh sandalnya di mana. "Mungkin dia masuk pintu mana, terus sandal diletakkan di-locker, pintu awal masuk. Keluarnya dipintu yang berbeda. Harusnya keluarnya juga harus di pintu awal masuk," kata Siti.

Siti sangat tidak menyarankan pada jemaah haji untuk tidak nekat pulang ke hotel tanpa alas kaki. Karena panas cuaca dan jalan yang dilalui. Hal ini sangat membahayakan bagi kaki para JCH Indonesia.(*)

Pewarta : Yatimul Ainun
Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani
Berita Haji Terbaru