Sejarah Miqat Bir Ali, Tempat Memulai Niat Berihram

Sabtu, 11 Juni 2022 - 17:15 | 183.15k
Sejarah Miqat Bir Ali, Tempat Memulai Niat Berihram
Masjid Bir Ali, tempat jemaah haji ambil Miqat untuk Umrah dan menuju Makkah.(Foto: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia)

TIMES HAJI, MADINAH – Jemaah Calon Haji (JCH Indonesia) menuju Makkah, Sabtu (11/06/2022). Para JCH Indonesia ini singgah di Masjid Bir Ali yang dulunya bernama Dzulhulaifa untuk mengambil miqat.

Miqat merupakan batas atau tempat dimulainya para jemaah umrah atau haji untuk berihram sekaligus memulai niat. Khusus bagi jemaah yang datang dari Madinah mengambil miqat di Bir Ali, jaraknya sekitar 11 km dari Kota Madinah atau kurang lebih 15 menit waktu tempuh berkendaraan.

Ketika berada di Bir Ali, jemaah akan diarahkan ke pintu-pintu khusus bagi jemaah perempuan dan laki-laki untuk berwudhu. Mereka diimbau melaksanakan salat sunah dua rakaat, baik salat tahyatul masjid maupun salat sunah umrah.

Miqat-Bir-Ali-2.jpg

Para jemaah yang telah berniat ihram diingatkan mereka untuk tidak melanggar larangan ihram, misalnya memakai pakaian berjahit dan lainnya.

Di Masjid Bir Ali, ada 15 personil yang bertugas, tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka akan bekerja melayani jemaah dari pukul 07.00 pagi sampai 16.00 waktu Arab Saudi.

Sejarah nama Bir Ali diberikan saat Ali bin Abi thalib menggali sumur dengan jumlah yang sangat banyak di masjid ini. Oleh karenanya tempat ini diberi nama Bir Ali. Bir artinya adalah sumur dengan bentuk jamak, sedangkan Ali adalah tokoh yang telah menggali sumur tersebut paling banyak.

Meski demikian, untuk saat ini, sumur-sumur itu tertutup oleh bangunan-bangunan di sekitar masjid dan bangunan masjid Bir Ali.

Miqat-Bir-Ali-3.jpg

Di dalam masjid Bir Ali inilah para jamaah melakukan salat sunah dua rakaat untuk selanjutnya memulai ihram haji atau ihram umrah. Niat dalam hati dan melafalkan dengan lisan saat akan berangkat menuju Makkah al-mukaromah. 

Niat ini boleh diucapkan sendiri-sendiri setelah salat sunnah Ihram dan bisa juga bersama-sama jamaah yang lain di bawah bimbingan Muzawwir (guide) saat bus bergerak menuju Makkah. Muzawir juga akan mengingatkan JCH Indonesia agar jangan sampai melewati miqat sebelum berniat ihram, sebab konsekuensinya harus kembali ke mengikat atau membayar Dam (denda). (*)

Pewarta : Yatimul Ainun
Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Berita Haji Terbaru