Dosen UIN KHAS Usulkan Kiai Haji Achmad Siddiq Jadi Pahlawan Nasional dari Jember

Sabtu, 18 Maret 2023 - 21:33 | 1
Dosen UIN KHAS Usulkan Kiai Haji Achmad Siddiq Jadi Pahlawan Nasional dari Jember
Audiensi UIN KHAS Jember bersama Pemkab Jember tentang usulan Kiai Haji Achmad Siddiq sebagai Pahlawan Nasional. (Foto: Humas UIN KHAS for TIMES Indonesia)

TIMES HAJI, JEMBER – Sejumlah Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad (UIN KHAS) mengusulkan Kiai Haji Achmad Siddiq sebagai Pahlawan Nasional.

Ketua Tim Pengusul UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Halim Soebahar menyebut, pihaknya sengaja menemui sejumlah Pejabat Pemkab Jember untuk meminta pendapat dan saran atas inisiatif pengusulan gelar tersebut.

“Kami butuh saran, agar tidak salah langkah dalam melaksankan tugas ini,” ucap Prof. Halim saat tengah beraudiensi dengan Wakil Bupati Jember Firjaun Barlaman, Jumat (17/3/2023).

Prof. Halim menjelaskan, alasannya kenapa kemudian KHAS penting diberi gelar Pahlawan, mengingat ketokohan, kepakaran dan karya besar yang dilahirkan KHAS selama ini menjadi penguat bagi keutuhan NKRI. 

Di samping nama KHAS juga telah menempel sebagai nama Perguruan Tinggi, gagasan KHAS tentang Islam dan Pancasila, atau Agama dan Negara menjadi warisan pikiran emas bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

“Tentu akan memperkuat jati diri NKRI,” paparnya.

Lanjut Prof. Halim, diantara warisan gagasan KHAS yakni Trilogi Ukhuwah (Islamiyah, Wathoniyah, Basyariyah), kekinian menjadi cara pandang yang trend dan faktual dalam mewujudkan persatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. 

Keberadaan gagasan tersebut bahkan, kerap menjadi jawaban atas narasi makar yang kerap dikeluarkan oleh kelompok-kelompok garis keras.

“Trilogi KHAS menjadi literasi di berbagai forum dalam mengampanyekan gagasan moderasi beragama di Indonesia,” imbuh Prof. Halim.

Selain itu, kata Prof. Halim, KHAS tidak saja dikenal sebagai penggagas trilogi.

KHAS juga merupakan tokoh yang terkenal dan disegani kala itu.

KHAS menjabat sebagai Rois ‘Aam PBNU selama dua periode.

“KHAS adalah Ulama yang pikirannya sangat reformis,” terangnya.

Senada dengan Prof. Halim, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Prof. Dr. Hefni Zein menguatkan, pikiran reformis KHAS ibarat permata terpendam. 

Karya besar KHAS tentang kebangsaan, telah berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

Termasuk dalam meningkatkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia.

“KHAS memiliki pemikiran besar yang menunjang pembangunan bangsa dan negara,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Jember, KH. M. Firjaun Barlaman menanggapi usulan UIN KHAS Jember terkait penyematan gelar tersebut, nantinya akan direkomendasikan kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti.

“Usulan ini, nanti kami rekomendasikan kepada dinas terkait,” tegasnya.

Untuk mengefisiensi rencana itu, UIN KHAS Jember setidaknya menugaskan 25 Dosen dan Alumni untuk menindaklanjuti usulannya.

Satu di antaranya ditugaskan ke Jakarta, untuk melacak jejak catatan KHAS.

Baik di Kantor PBNU, maupun di Perpustakaan Nasional. 

Sementara lainnya, ditugaskan di Kabupaten Jember untuk melengkapi syarat adminitrasi sebelum diserahkan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk diadakan penelitian dan pengkajian dalam waktu dekat. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Berita Haji Terbaru