Jemaah Haji Indonesia Diimbau Patuhi Jadwal dan Rute Jumrah

Selasa, 20 Juni 2023 - 17:54 | 349
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Patuhi Jadwal dan Rute Jumrah
Petugas haji dari Daker Madinah melakukan orientasi lapangan di Mina dan Jamarat. (Foto: MCH 2023)

TIMES HAJI, MAKKAH – Petugas haji yang akan siaga di kawasan Mina menuju Jamarat mulai memetakan wilayah. Sekitar 400 lebih petugas haji dari PPIH Daerah Kerja (Daker) Madinah melaksanakan pemetaan wilayah Mina, Selasa (20/6/2023). Para petugas tersebut bakal ditempatkan di 10 pos pemantauan jemaah haji di Mina. 

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Harun Ar Rasyid memimpin orientasi lapangan.

"Satgas Mina menjadi domain petugas Daker Madinah. Sebelumnya sudah kami jelaskan dalam rapat koordinasi, dan inilah lokasi yang sebenarnya," kata Harun saat apel pengarahan pemetaan di lokasi jemaah haji di Mina. 

Mina merupakan lokasi jemaah haji melakukan dua ibadah, yaitu mabit (bermalam) dan melempar jumrah. Di Mina, 229 ribu jemaah haji Indonesia ditempatkan dalam 70 maktab atau gugusan tenda-tenda. 

Kegiatan jemaah haji di Mina menjadi titik kritis dalam prosesi ibadah haji. Pasalnya, jemaah harus berjalan kaki dari tenda ke tempat melempar jumrah. 

Jaraknya bervariasi tergantung lokasi maktab. Paling dekat sekitar 3 kilometer atau 6 kilometer pulang pergi. Jemaah haji Indonesia yang menempati maktab terjauh harus menempuh jarak hingga 7 kilometer sekali jalan alias 14 kilometer dengan perjalanan pulang.

Petugas-haji-dari-Daker-Madinah-a.jpg

Jemaah sangat rawan mengalami kelelahan apalagi kondisi cuaca panas begitu terik. Jemaah haji juga rawan tersasar. 

Di sela orientasi petugas di Mina, Harun menyampaikan pesan untuk jemaah haji agar ketika akan melempar jumrah tidak menyimpang dari rute yang ditentukan. 

"Ada jalur-jalur lewat bawah, memang lebih dekat, tapi itu tidak aman. Lebih baik di rute utama supaya tidak tercecer (tersasar)," kata Harun. 

Rute utama melalui terowongan yang dilengkapi travelator untuk membantu menghemat energi ketika berjalan kaki menuju lokasi melempar jumrah. 

Mengingat cukup jauhnya perjalanan dari tenda ke lokasi melempar jumrah, para jemaah lanjut usia (lansia) diimbau tetap berada di tenda. Mereka cukup diwakili jemaah lain untuk ibadah tersebut. 

Di sisi lain, jemaah diminta bersabar mengantre menggunakan toilet karena jumlahnya yang minim. Di tiap maktab ada 40 toilet. 

Dengan 70 maktab dan 229 ribu jemaah haji Indonesia, perbanidingannya hanya tersedia satu toilet untuk tiap 81 jemaah. 

Berikut ini pergerakan petugas dan jemaah haji selama periode puncak haji. 

1. 6-7 Zulhijjah (24-25 Juni) - petugas haji ke Arafah. 

2. 8 Zulhijjah (26 Juni) - pergerakan jemaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah mulai pukul 07.00 - 22.00 waktu Arab Saudi (WAS). 

3. 9 Zulhijjah (27 Juni) - jemaah haji wukuf di Arafah dari lepas zuhur sampai ashar 

4. 9 Zulhijjah (27 Juni) - sekitar pukul 18.30 WAS jemaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu lempar jumrah. Proses ini diperkirakan berlangsung sampai tengah malam 

5. 10-13 Zulhijjah (28 Juni-1 Juli) jemaah haji melakukan mabit dan lempar jumrah di Mina. 

Jemaah haji Indonesia diimbau mengikuti jadwal dan rute yang sudah ditentukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Berita Haji Terbaru