TIMES HAJI, JAKARTA – Suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celsius. Oleh karena itu, jemaah haji Indonesia diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari heat stroke, sebuah kondisi yang berkaitan dengan suhu tubuh yang tinggi.
“Jemaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke,” ungkap Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana.
Gejala heat stroke, jika tidak ditangani dengan cepat, dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah. Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, serangan panas, kelelahan, hilangnya fokus, dan kerusakan pada kulit.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah beberapa tips yang disarankan:
1. Minum Banyak Air Putih
Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup, tanpa harus menunggu merasa haus. Hindari minuman seperti kopi atau teh yang mengandung gula.
2. Menyemprot Wajah dengan Air Bersih
Untuk mengurangi panas di kulit, semprotkan wajah dengan air bersih.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri
Saat melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan, gunakan pelindung diri seperti payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen), dan masker medis.
Jemaah haji, terutama yang lansia, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatannya sebelum berangkat. Selain itu, pastikan untuk membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan, karena tidak semua obat mungkin tersedia dalam list yang disiapkan tim kesehatan.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalani ibadah dengan nyaman dan aman di Tanah Suci, tanpa terganggu oleh kondisi panas yang ekstrem.(*)