TIMES HAJI, MAKKAH – Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam, menjadi magnet bagi setiap Muslim karena Allah menjanjikan bahwa shalat di sana bernilai 100 ribu kali lebih banyak dibandingkan dengan masjid lainnya.
Di Baitullah berada, arah kiblat umat Islam dan bangunan pertama yang didirikan Nabi Ibrahim AS. Jutaan Muslim melakukan tawaf, umroh, dan haji di tempat ini.
Saat ini, perawatan khusus terhadap Ka'bah dilakukan setiap musim haji. Perawatan ini meliputi penggantian kiswah dengan warna putih di bagian bawah, vernis pinggiran tembok, serta pengolesan parfum baru.
Meski cuaca panas dan kepadatan ribuan orang, semangat para jemaah untuk mendekatkan diri dengan Hajar Aswad, batu surga yang disimpan di Ka'bah, tetap tinggi. Pemandangan di Masjidil Haram selalu indah dengan berbagai suku bangsa yang berkumpul, suami istri yang bergandengan tangan, semua mengitari Baitullah.
Bagi jemaah haji Indonesia 2024 yang ingin melakukan umroh atau tawaf, cuaca terik dengan suhu 42-45 derajat Celsius dapat menjadi tantangan. Oleh karena itu, disarankan bagi yang tidak kuat untuk menggunakan rute di lantai dua Masjidil Haram yang lebih sejuk dan teratur.
Tak jauh dari Baitullah, rute Hajar yang mencari air untuk putranya, Ismail, dari Bukit Safa ke Marwah, menjadi tempat bagi jemaah untuk melakukan sa'i sebagai bagian dari rukun haji atau umroh. Jarak 3,5 km ini terasa menyenangkan dan menjadi impian banyak orang. Meski demikian, semangat jemaah kadang membuat mereka lupa akan kondisi fisik.
"Jamaah haji Indonesia 2024 yang ingin melakukan rangkaian sa'i 7 kali, bagi yang tidak mampu kami sarankan menggunakan jasa pendorong kursi roda. Namun, jika jemaah tetap ingin berjalan sendiri dan merasa kelelahan, mereka dapat istirahat dan minum air zam-zam di sekitar rute sa'i," kata seorang petugas haji.
Hingga saat ini, ada 32 petugas yang selalu siap sedia di Masjidil Haram, termasuk tim medis, perlindungan jemaah, dan pelayanan lansia. Salah satu kasus adalah seorang jemaah yang jatuh ketika hendak mendaki Bukit Safa.
"Kami cek tanda vitalnya dan ternyata terjadi penurunan tekanan darah. Nadi juga lemah, kemungkinan karena kelelahan dan kurang asupan nutrisi. Jemaah tersebut baru tiba tadi malam dan langsung datang ke Masjidil Haram untuk tawaf," ujar Mar'ah Hasanah dari Tim Medis Kemenag Seksi Masjidil Haram.
Saat ini, 433 kloter atau 167 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Makkah, menunggu puncak haji wukuf di Arafah pada sekitar 15 Juni nanti. Selama di Makkah, mereka melakukan umroh sunah dan ziarah. (*)